Hari Tanpa BH, Begini Maksudnya


Hari tanpa bra atau dikenal dengan ‘No Bra Day’ selalu diperingati oleh para wanita yang bertujuan untuk kampanye bahwa "pengaman payudara" ini sangat berperan dalam mengembangkan masalah kanker payudara pada wanita.

No Bra Day ini dirayakan setiap tanggal 12-13 Oktober bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Jejaring sosial media seperti Twitter dan Facebook pun sudah mulai diramaikan tagar NoBraDay.

Pada awalnya hari tanpa bra dirayakan setiap tanggal 9 Juli, namun national bra day yang diperingati setiap tanggal 13 Oktober baru dimulai sejak tahun 2011 lalu. Gerakan itu dirintis oleh sejumlah aktivis peduli kanker payudara dan dengan cepat merambah jejaring sosial.

Lalu apakah sebenarnya bra dapat menyebabkan kanker payudara? Dari hasil penelitian yang dilansir oleh Medical News Today, bra dapat merusak jaringan payudara wanita. Pernyatan itu didukung oleh Prof. Rouillon yang telah menghabiskan 15 tahun penelitian di Centre Hospitalier Universitaire dengan mengukur fitur payudara dari ratusan wanita.

Dalam penelitiannya, Rouillion menemukan bahwa wanita yang tidak pernah memakai bra memiliki puting rata-rata tujuh milimeter lebih tinggi dalam kaitannya dengan bahu mereka setiap tahun dari pengguna bra biasa. Rouillion percaya bahwa sebenarnya bra dapat membuat payudara melorot.

Sementara itu, dari berbagai penelitian lain tidak menunjukkan adanya keterkaitan antara pemakaian bra dengan kanker payudara. Penelitian yang dipublikasikan dalam Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention ini tentu saja bisa melegakan hati perempuan akan perdebatan yang selama ini terjadi tentang kaitan penggunaan bra dan kanker. Bahwa tak ada kaitan antara bra dan kanker.

Benarkah hari tanpa bra ini hanya dimaknai dan dirayakan dengan tidak memakai bra atau mengumbar foto sensualitas perempuan tanpa bra? Tentu saja tidak.

Dikutip dari berbagai sumber, seperti apa sebaiknya perempuan memaknai #NoBraDay Berikut penuturan Dhyta Caturani seorang aktivis.

Bagi Dhyta Caturani, gagasan #NoBraDay cukup bagus, karena dimaksudkan untuk memperingati hari kanker payudara sedunia.

Menurutnya, kanker payudara merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang perempuan.

“Hari ini, 13 Oktober, perayaannya dimaksudkan untuk menaikkan kesadaran soal kanker payudara, ya seperti awareness. Hanya saja yang terjadi sering kali tricky, masyarakat kesadaranya rendah soal ini,” katanya pada Rappler.

Bukannya belajar mengenai bahaya penyakit kanker payudara, sebagian masyarakat merayakannya dengan pesan yang sangat seksis, terutama kaum laki-laki. Padahal artinya lebih dari itu.

Bagaimana seharusnya cara merayakan #NoBraDay? “Kalau aku mengajak satu perempuan dan laki-laki sadar tentang kanker payudara. Bukan memamerkan payudara kita,” katanya.

“Dan aku cuma bilang sama semua perempuan, ayo kita peduli dengan kanker payudara."

Senada dengan itu, Sophia Hage yang seorang dokter lulusah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan yang perlu dirayakan di #NoBraDay adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama perempuan, untuk memeriksakan payudaranya secara berkala.

Merayakan dengan tidak memakai bra hari ini sah-sah saja. “Dengan memanfaatkan kesempatan tanpa memakai bra untuk meraba payudara dan mewaspadai adanya keluhan atau benjolan,” katanya.

Selain itu, memakai bra juga memang tak wajib. Dari sisi medis, memakai bra terutama yang berkawat, sebenarnya tidak baik untuk kesehatan payudara anda.

Sophie selanjutnya mengatakan tak punya perayaan khusus di hari tanpa bra ini. “Biasa-biasa saja,” katanya.

Baginya, perayaan hari ini murni untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kesehatan payudara dan memeriksakannya.(int)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak