MAKASSAR - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar HAM Nurdin Halid (64) resmi dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan dalam bidang sosiologi ekonomi pada Senin, 17 Juli 2023.
Gelar guru besar kehormatan ini diberikan langsung oleh Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Husain Syam, dalam Rapat Senat Luar Biasa yang diadakan di Ballroom Theater UNM.
Kegembiraan terlihat dari ratusan papan bunga ucapan selamat untuk NH dari berbagai kalangan yang memenuhi pelataran Gedung Phinisi, bahkan meluas hingga pinggir jalan. Ucapan selamat tersebut didominasi oleh tokoh-tokoh nasional.
Para kolega yang hadir dalam acara pengukuhan juga turut menyampaikan kegembiraan mereka.
"Setelah melalui proses pengukuhan dan melihat alasan penganugerahan ini, gelar kehormatan ini sangatlah pantas. Gelar ini juga mengakui manfaat yang telah NH berikan sepanjang hidupnya bagi bangsa ini," kata sahabat NH, Dr. Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dalam acara tersebut.
Menurut IAS, mantan Wali Kota Makassar periode 2004-2014, manfaat yang diberikan NH paling mencolok dalam tiga bidang.
Nurdin Halid memiliki pengetahuan mendalam dan pengalaman praktis yang luas dalam pembangunan perkoperasian Indonesia modern, industri sepakbola, dan demokrasi politik di Indonesia.
NH berhasil mengintegrasikan pengalamannya ke dalam kerangka regulasi dan kebijakan pembangunan ketiga bidang tersebut, baik dalam skala lokal, regional/wilayah, nasional, maupun internasional.
Hal tersebut tercermin dari 13 buku yang telah ditulis oleh NH dengan pengetahuan tacit yang dimilikinya.
"Yang luar biasa, ketiga bidang yang ditekuni oleh NH tersebut berasal dari tingkat paling dasar. Inilah salah satu bukti bahwa karya dapat berbicara lebih kuat daripada kata-kata. Karya positif yang terlihat memiliki pengaruh yang lebih besar daripada omongan negatif," tambah IAS.
Ternyata, gelar profesor NH juga mendapat rekomendasi dari sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Dr. Ir. H. Airlangga Hartarto, MM (Menteri Koordinator Perekonomian RI), Ir. Akbar Tandjung, dan banyak lagi. (*)