Sulsel-Lutra, Membentuk dengan Rencana Kolaborasi serta Sinergi



Luwu Utara — Bangun dengan libatkan dua rencana pembangunan, kolaborasi serta sinergi, waktu ini diliat sebagai prinsip membuat yang paling hebat dalam menanggulangi kesulitan. Juga dalam area pemerintah. Rencana ini diduga dapat berpengaruh positif pada proses pembangunan, tergolong disektor pembangunan infrastruktur.


Salah satu filosofi kolaborasi ialah, dengan kolaborasi, satu lebih satu bisa jadi 100. Sementara tanpa ada kolaborasi, satu lebih satu, tetap jadi dua. Dengan bersinergi, dapat terwujud seirama, akan terbuat keselarasan dan tersambungnya komunikasi yang efisien, dan feed-back yang cepat. Kolaborasi akan menjadikan satu semua unsur, antaroranisasi, tergolong antarorang.

Konsep kerjasama serta kerjasama berikut ini yang mencoba dibikin di antara Pemerintahan Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan (Pemerintah provinsi Sulsel) serta Pemerintahan Wilayah Kabupaten Luwu Utara (Pemda Lutra) dalam usaha buat mengakselerasi pembangunan buat terjadinya kemakmuran dan kesejahteraan penduduk di Kabuoaten Luwu Utara, terkhusus di beberapa wilayah terkucil.


Bupati Luwu Utara, Elok Putri Indriani, di bermacam peluang terus memperingatkan serta mengedepankan utamanya harmonisasi lewat pembuatan kerja yang mengutamakan rancangan kolaborasi dan sinergi. Apa lagi, ujarnya, sekarang ini tidak lagi eranya manusia serta substansi yang lain untuk sama sama bertanding, namun eranya buat sama-sama bekerjasama dan sama sama bersinergi.


Bentuk kolaborasi serta paduan yang diterangkan orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara ini yaitu bagaimana Pemerintah provinsi Sulsel serta Pemda Lutra terus-menerus memberinya perhatian penuh kepada daerah-daerah terkucil dengan lakukan intrusi budget buat bangun di lokasi-lokasi terasing, yang jadi focus Presiden membentuk dari tepi.


Medio tahun ini, Pemerintah provinsi Sulsel memberinya kontribusi keuangan sejumlah Rp14,5 Miliar. Kontribusi ini disalurkan untuk sambungan pembangunan sejumlah infrastruktur jalan serta jembatan di daerah terkucil, seperti Kecamatan Seko serta Rampi. Atas perhatian Pemerintah provinsi, Bupati Luwu Utara memberinya animo. "Ini wujud tanggung jawab yang kuat dari bapak Gubenur," tutur Elok.


Setali tiga uang apa yang selalu diungkapkan Gubernur Propinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat melaksanakan perjalanan kerja ke Kabupaten Luwu Utara. Sudirman memberi contoh, bagaimana kerjasama dan sinergi yang dibuat dalam usaha pemenuhan tempat tinggal terus untuk korban musibah banjir besar di Kabupaten Luwu Utara di 2020 saat lalu. 


"Saya menilai Bupati Luwu Utara dan runtunannya dalam menangani pengaruh petaka alam, terutamanya saat proses recovery pascabencana. Ini yakni contoh kerjasama dan paduan yang bagus di antara pemerintahan pusat, propinsi serta kabupaten. Saya ingin prinsip bekerja dengan mengutamakan kolaborasi serta sinergi ini bisa terus jaga," kata Sudirman.


Yang paling mutahir pastinya merupakan saat Pemerintah provinsi Sulsel memberinya bantuan penuh ke Luwu Utara dalam usaha merealisasikan Luwu Utara menjadi Smart City. Support itu dikatakan Gubernur Sulsel lewat Kadis Kominfo Propinsi, Amson Padolo, waktu penutupan Petunjuk Tehnis Bagian IV Pengaturan Masterplan Luwu Utara BISA Smart City beberapa waktu terakhir.(Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak