LUWU -- Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), melakukan kunjungan ke lokasi persiapan pengoperasian jeti dan smelter yang dibangun di bawah naungan Perusahaan Bumi Mineral Sulawesi (BMS). Kunjungan ini berlangsung di Desa Karang-Karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, pada Jumat pekan lalu.
JK, yang dikenal dengan sapaan akrab “JK,” pertama-tama mengawali kunjungannya dengan mengunjungi jeti, lalu melanjutkan ke lokasi smelter. Dalam pertemuan dengan para pekerja dan staf manajemen, JK menyampaikan bahwa ia berencana meresmikan smelter pertama pada bulan November mendatang.
Menurut JK, progres pembangunan smelter ini saat ini telah mencapai 70 persen. Ia optimis bahwa pabrik tersebut akan segera diresmikan dan mulai beroperasi pada bulan November mendatang. “Target kita adalah pada tahun 2023, satu pabrik akan beroperasi. Selanjutnya, pembangunan pabrik-pabrik lainnya akan dilakukan secara bertahap,” ungkap JK.
Selama kunjungannya, JK juga mengangkat isu yang berkaitan dengan penimbunan lahan persawahan yang sebelumnya dimiliki oleh BMS dan saat ini diklaim oleh sejumlah warga. Bahkan, JK menerima perwakilan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi dengan membakar ban bekas di jalur utama menuju perusahaan.
JK menjelaskan, “Ada yang mengklaim bahwa lahan BMS adalah milik mereka, namun pada tahun 2016, lahan tersebut telah dibeli oleh perusahaan. Meskipun begitu, kami menghormati klaim ini. Jika klaim tersebut terbukti sah, kami akan melakukan kompensasi dan membayar dua kali lipat dari harga jual.”
Kunjungan JK ke proyek jeti dan smelter ini menunjukkan komitmennya dalam pengembangan industri di daerah tersebut. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan penyelesaian isu-isu seperti klaim lahan, diharapkan proyek ini akan berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.(*)